Rabu 23 Sep 2015 16:35 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah jajak pendapat di AS mendapati bahwa 60 persen warga Amerika mengatakan mereka akan memilih calon presiden yang memenuhi syarat, bila kebetulan (capres tersebut) seorang Muslim. Hasil survei ini bertentangan dengan pernyataan salah satu bakal calon presiden AS dari partai Republik untuk pilpres tahun 2016.
Survei Gallup mencatat hasil itu pada bulan Juni ketika bertanya pada para pemilih, apakah mereka akan mendukung calon yang merupakan seorang Katolik, Yahudi, Mormon, Kristen penginjil, Islam atau atheis.
Survei tersebut menyebutkan tingkat dukungan yang bervariasi, dengan dukungan tertinggi 93 persen untuk seorang calon beragama Katolik dan dukungan terendah 58 persen untuk calon yang merupakan seorang atheis.
Pada hari Minggu (20/9), seorang bakal calon presiden dari partai Republik Ben Carson mengatakan pada acara TV "Meet the Press" yang ditayangkan di NBC, "Saya tidak setuju kita membiarkan seorang Muslim memimpin negara ini. Saya sama sekali tidak setuju dengan hal itu.''
Mengingat Konstitusi AS tidak membatasi agama seorang presiden, pernyataan Carson pun dikecam. Sebuah organisasi advokasi Muslim AS, Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) mengatakan Carson tidak cocok menjadi presiden dan menyerukan agar ia tidak melanjutkan pencalonan dirinya.
Video Editor: Casilda Amilah