Rabu 23 Sep 2015 17:25 WIB

Korban Tabrakan KRL Dilarikan di Tiga RS Ini

Rep: C07/ Red: Ilham
Petugas berusaha mengevakuasi barang dan penumpang yang ada di gerbong ketika terjadi tabrakan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Juanda, Rabu (23/9).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas berusaha mengevakuasi barang dan penumpang yang ada di gerbong ketika terjadi tabrakan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Juanda, Rabu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ), Adli Hakim mengungkapkan adanya korban akibat tabrakan antara dua Kereta Rel Listrik (KRL) di stasiun Juanda. Para korban dilarikan ke tiga Rumah Sakit berbeda.

"Ada korban, tapi jumlah masih didata dan belum pasti," kata Adli, Rabu (23/9).

Sejumlah korban, kata dia, langsung dirujuk ketiga rumah sakit. Yaitu di RSCM, RS Husada, dan RS Gatot Subroto.

Sampai saat ini, lanjut Adli, KCJ belum mengetahui secara pasti penyebab tabrakan dua kereta yang berada di satu jalur tersebut.

Untuk diketahui, KA 1154 dengan KA 1156 tabrakan di peron dua Stasiun Djuanda sekitar pukul 15.15 WIB. Saksi mata, Putri menceritakan, KRL yang ditumpanginya tiba-tiba ditabrak dari belakang.

"Kita lagi berhenti, tiba-tiba ditabrak," kata Putri kepada Republikca.co.id, Rabu (23/9).

Menurut Putri, gerbong kereta yang tertabrak adalah gerbong khusus wanita. Mendapat dentuman keras, para penumpang langsung berhamburan keluar. Sedangkan masinis dilaporkan masih terjepit.

Kepala Humas PT KAI Daop 1, Bambang S Prayitno membenarkan kejadian itu. Menurut dia, KRL jurusan Bogor yang sedang berhenti di stasiun Juanda diseruduk KRL lain di jurusan yang sama. "Iya benar, tabrakan dari belakang KRL menuju Bogor dari Jakarta Kota," kata Bambang.

Bambang menuturkan, tabrakan yang terjadi berada di satu jalur, kedua kereta merupakan KRL tujuan Bogor yang berjalan dari Djuanda ke arah Gambir. "Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB," ucapnya.

Meski begitu, Bambang belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai kejadian itu, termasuk korban jiwa. "Saya juga masih mengumpulkan data terkait peristiwa tersebut," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement