Rabu 23 Sep 2015 18:12 WIB
Adnan Buyung Meninggal

Pesan Almarhum Adnan Buyung Ketika Terbaring Sakit

Adnan Buyung Nasution
Foto: Republika/Wihdan
Adnan Buyung Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat sakit pengacara senior Adnan Buyung Nasution masih memberikan pesan kepada teman-temannya untuk terus memperjuangkan keadilan. Kini, Adnan Buyung telah pergi setelah menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/9).

"Pada saat tubuhnya sudah dipasang ventilator, dia masih memberikan pesan kepada teman-temannya walaupun melalui secarik kertas," kata salah satu teman Adnan, Todung Mulya Lubis sambil membawa kertas yang bertuliskan pesan dari Adnan Buyung.

Kertas itu ditulis dengan tinta merah dan susunan huruf yang berantakan. Isi tulisan tersebut adalah menjaga LBH YLBHI, dan teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas.

Bagi Todung amanat tersebut tidah hanya buat dirinya, tetapi juga buat semua lembaga bantuan hukum dan lembaga hak asasi manusia di Indonesia.

Anak Adnan Buyung Nasution, Rasyid Perkasa Alam Nasution mengatakan dalam keadaan sakit ayahnya masih memberikan pesan untuk berjuang untuk keluarga dan teman-temannya.

"Pesan kepada anaknya kita harus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, itu paling penting," ungkap Rasyid. Dia mengatakan, ayahnya masuk rumah sakit pada Selasa (15/9).

Kemudian pada Sabtu malam (19/9) Adnan masuk ICCU dan dipasang alat bantu pernapasan, kemudian pada Senin (21/9) kondisinya sempat membaik dan dokter memutuskan untuk melepas alat tersebut.

Namun, Rasyid mengatakan, setelah dilepas kondisi ayahnya kembali memburuk dan tidak dapat berkomunikasi. Kemudian Adanan mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah. Jenazah akan dimakamkan pada Kamis (24/9), setelah Shalat Idul Adha pukul 08.00 WIB di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

"Besok pagi akan dimakamkan selesai Shalat Idul Adha, jenazahnya akan berada disebelah makam ayahnya," tutur anaknya Rasyid Perkasa Alam Rinanda Nasution, di rumah duka, Jakarta.

Adnan meninggal karena sakit ginjal, namun dia juga menderita berbagai penyakit seperti Jantung. Adnan, yang nama lahirnya Adnan Bahrum Nasution, lahir di Jakarta, 20 Juli 1934. Sejak muda dia sudah menjadi aktivis dan berkiprah di bidang hukum.

Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum tahun 2007-2009. Sejumlah tokoh terlihat mendatangi rumah duka di Poncol Lestari No.7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, seperti Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh, Wakil KPK non-aktif Bambang Widjojanto, Ketua KPAI Kak Seto dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Termasuk juga pengacara Hotma Sitompul, Ketua KPU Husni Kamil Malik, Wali Kota Tanggerang Selatan Airin Rachmi Diany, Akbar Tandjung, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, Menteri Pan-RB Yuddy Chrisnandi, Gubernur Banten Rano Karno.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement