REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan keadaan terkini masinis KA 1156, Gustian, mengalami luka berat di pergelangan kaki dan dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
"Itu memang betul bahwa masinis terluka karena sulit dikeluarkan dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. Saya meminta agar didoakan agar masinis bisa secepatnya memberikan keterangan," kata Edi di Stasiun Juanda, Jakarta, Rabu.
Edi mengatakan pihak KAI dan KCJ belum bisa mengambil kesimpulan tentang kronologi kecelakaan dua KRL tujuan Jakarta-Bogor pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB, karena masinis yang kini dalam keadaan syok belum bisa dimintai keterangan.
KAI pun menyampaikan permohonan maafnya atas kecelakaan ini hingga menyebabkan terganggunya perjalanan masyarakat Jabodetabek dalam menggunakan KRL sebagai transportasi utama massal.
Edi menegaskan aspek keamanan tidak boleh dikesampingkan dan kecelakaan ini menjadi pelajaran bagi KAI.
"Kita tidak boleh toleransi terhadap sisi keamanan. Kaidah-kaidah perjalanan keretan yang aman juga harus ditaati," ujar Edi.
Sementara itu, biaya perawatan seluruh korban di beberapa rumah sakit, seperti RSCM, RS Husada, RS Carolus dan RSPAD Gatot Subroto, ditanggung oleh manajemen PT KAI dengan melibatkan pihak asuransi.
Menurut data dari KCJ, ada empat korban yang sudah diperbolehkan pulang, yakni di RS Tarakan.
"Saat ini korban yang dirawat di RSPAD ada 14 orang, Husada ada 30 orang, di Tarakan sudah tidak ada karena empat (orang) sudah boleh pulang, RSCM satu orang, dan Carolus satu orang," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhil.
Pihak KCJ pun memastikan KRL Jakarta-Bogor sudah bisa beroperasi pada Kamis (24/9) pagi.