Kamis 24 Sep 2015 07:18 WIB
Idul Adha

Ustaz Fadhlan: Sembelihlah Ego dan Kesombonganmu

Rep: Agung Sasongko/ Red: Winda Destiana Putri
Suasana jelang idul adha di Tolikara
Foto: Republika/ Agung Sasongko
Suasana jelang idul adha di Tolikara

REPUBLIKA.CO.ID, TOLIKARA -- Ustaz Fadhlan Gharamatan mengingatkan para jamaah untuk selalu mengingat Allah. Karena Dia menantikan doa dan pujian dari umat-Nya.

"Tapi justru manusia lebih banyak melakukan kejahatan dan kemaksiatan. Bangga dengan dosanya," kata Ustaz Fadhlan dalam ceramah shalat Idul Adha di Masjid Khairul Ummah, Kamis (24/9).

Menurut Ustaz, banyak manusia lupa kepada Allah. Mereka (manusia) lebih banyak menampilkan kesombongan. ‎ "Di pagi hari ini, umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha di seluruh dunia. Umat Islam Tolikara justru melaksanakan yang pertama kali melaksanakan shalat Idul Adha," kata dia.

Sementara di Arafah, umat Islam melaksanakan wukuf sebagai bakti kepada Allah. Di Papua, peradaban baru terbentuk. Islam memberikan warna pada peradaban itu. "Satu warna yang telah diperjuangkan ulama masa lalu," kata dia.

Pada kesempatan itu, Ustaz Fadhlan juga memaparkan teladan keluarga Ibrahim yang begitu tulus dan niat ikhlas mengabdi kepada Allah. ‎"Saya mengajak masyarakat Tolikara meniru teladan keluarga Ibrahim," ucapnya.

‎Ustaz Fadhlan mengatakan, ibadah kurban merupakan pelajaran berharga bagi umat manusia. Walapun belum bisa berkurban, namun ada hal yang bisa dilakukan seperti menyembelih keangkuhan, keegoisan, kesombongan, kemunafikan, dan kemusyrikan.

"Inilah yang disebut peradaban baru. Kita umat Islam di Tolikara akan membawa peradaban baru, mengkhendaki masyarakat Tolikara yang tunduk kepada Allah," kata dia.

"Rasulullah mengatakan, hormatilah minoritas dan perempuan dengan tujuan membangun kebersamaan. Sehingga kebersamaan dibangun berdasarkan niatan kebaikan."

"Hari ini dunia tersenyum melihat kita, masyarakat Tolikara melaksanakan shalat Idul Adha pertama. Artinya, peradaban ini sudah terbangun," kata dia.

"Lahirlah manusia Tolikara berkualitas, yang selanjutnya secara bersama-sama membangun bangsa."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement