REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemerintah dan faksi-faksi di Kolombia menyepakati batas waktu pembicaraan damai untuk mencapai resolusi dalam perang terpanjang di Amerika Latin, Rabu (23/9).
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan komandan utama faksi FARC Rodrigo Londono berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan.
"Ketua FARC dan saya sepakat tidak lebih dari enam bulan lagi negosiasi akan berakhir dan mencapai kesepakatan akhir," kata Santos di Havana.
Kesepakatan damai telah berusia tiga tahun dan belum melahirkan kesepakatan berarti.
FARC atau Revolutionary Armed Forces of Colombia telah berperang dengan pemerintah sejak 51 tahun lalu. Konflik ini menewaskan sekitar 220 ribu orang dan memaksa jutaan orang mengungsi.
Santos menyadari negosiasi tidak akan mudah. Namun, batas waktu ini perlu ditetapkan sehingga perang bisa diakhiri sesegera mungkin.
"Kita tidak boleh gagal. Waktu untuk perdamaian sudah datang," kata Santos.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyambut baik perkembangan tersebut. Menurutnya, keputusan yang lahir di Havana itu menunjukan proses historis menuju kesepakatan damai sehingga perdamaian segera mendekat.