Kamis 24 Sep 2015 13:26 WIB

'Idul Adha Ajarkan Keseimbangan Hidup'

Umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1436 H,  Kamis (24/9).
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Umat muslim melaksanakan salat Idul Adha 1436 H, Kamis (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perayaan Idul Adha memiliki ajaran agar manusia memiliki keseimbangan hidup, yakni antara anjuran untuk bekerja keras dan memiliki kesadaran untuk berkorban bagi masyarakat banyak.

Hikmah Itu disampaikan Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta ketika menjadi khatib dalam shalat Idul Adha di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (24/9).

Menurut dia, kehadiran Idul Adha yang dirayakan setiap tahun tersebut selalu mengingatkan semua umat Muslim terhadap dua ajaran yang sangat penting dalam kehidupan.

Ajaran pertama tentang keseriusan dalam bekerja supaya umat Islam mampu mencapai kesejahteraan hidup yang berperadaban yaitu kehidupan islami yang dipraktikkan dengan suka rela.

Sedangkan ajaran kedua berisi peringatan agar umat Islam memiliki sikap rela berkorban dan tahan banting terhadap berbagai cobaan yang ada.

Kedua ajaran tersebut harus berjalan seimbang dengan upaya maksimal yang dilandasi ajaran yang murni dengan pengorbanan ikhlas serta menegakkan hak-hak asasi yang menjadi kebutuhan bagi manusia.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, sebenarnya kesejahteraan hidup yang didambakan itu sesungguhnya telah berada dekat sekali dengan manusia.

Namun kebahagiaan tersebut harus dikejar dengan kerja keras dan keyakinan diri bahwa nasib tak akan berubah tanpa kerja keras dan pengorbanan.

Berbagai penyimpangan perilaku yang tidak berlandaskan akhlak mulia seperti egosentris, anarkis, keberingasan, fitnah, kebrutalan dan lain-lain yang melanda sebagian masyarakat perlu mendapat perhatian serius.

Hatta mengingatkan, sebagai umat beragama, kaum Muslim juga harus disadarkan agar tidak mudah kalah dengan masalah dan cobaan yang diyakni akan selalu muncul hingga saat akhir hayat.

"Selama hayat dikandung badan, manusia tiada hentinya menghadapi perjuangan-perjuangan, baik secara lahiriah maupun batiniyah," kata mantan Kakanwil Kementerian Agama Sumut itu menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement