REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jika sebagian umat Muslim di selruh dunia berbondong-bondong menuju pasar atau pedagang hewan di pinggir jalan untuk membeli hewan kurban. India lebih memilih menjual hewan kurban melalui cara online.
"Saya mendapatkan 10 sampai 15 panggilan setiap hari," ungkap Qaiser Khan, dari wilayahgurun utara Rajasthan, kepada Agence France Presse (AFP) dikutip dari OnIslam, Jumat (25/9).
Khan menceritakan, biasanya pada tahun-tahun sebelumnya ia harus menjualnya ke pasar di seluruh Rajasthan saat mendekati Idul Adha. Hal itu memebuatnya harus jauh dari rumah selama berminggu-minggu lamanya.
Sejak tahun ini, ia memulai menjual hewan kurban secara online. Satu ekor kambing ia jual dengan harga 250 ribu rupee ($ 3.800).
"Ini juga gratis bagi pelanggan. Kami memberikan ke depan pintu mereka. Sebagian besar teman-teman saya menjual ternak mereka secara online, "kata Khan.
Meski pasar online mulai diminati di India untuk menjual hewan kurban, penjualan di pasar tradisonal tetap ramai pengunjung. Menurut Juma Shah, harga kambing yang dijual secara online memiliki harga yang lebih mahal dari harga pasaran.
Dengan membeli di pasar tradisonal, pembeli dapat memeriksa langsung hewan kurban yang akan dibeli. "Pasar telah mendapat daya tarik tersendiri dan tidak ada yang bisa menandinginya. Saya mendapatkan pelanggan untuk kambing di tengah kotoran dan bau busuk, " katanya menerangkan.