REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS – Tercatat hampir 100 ribu anak di Inggris tinggal di rumah sementara setelah kehilangan tempat mereka bernaung. Pada akhir Juni telah tercatat 66.980 individu atau keluarga tidak memiliki rumah sendiri, ini meningkat 12 persen dari tanggal yang sama tahun lalu.
Sepertiga dari mereka telah kehilangan rumah di sektor sewa swasta. Para tunawisma menyalahkan kegagalan manfaat perumahan karena menaikan sewa. Tetapi pemerintah mengatakan ada kesejahteraan yang kuat di jaring pengaman.
Menurut data pemerintah, dikutip dari BBC, kebanyakan keluarga tunawisma dengan anak-anak tinggal di penampungan mandiri dengan hanya terdapat satu dapur dan kamar mandi.
Lebih dari 2.500 orang yang tinggal di tempat tidur dan sarapan di tempat tinggal sementara naik menjadi 25 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Selain itu, dari rumah tangga 830 ada di tempat tinggal sementara untuk makan dan tinggal selama lebih dari 6 pekan, 36 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Salah satunya adalah Ashby (40) yang tinggal di tempat tinggal sementara selama enam tahun di atas sebuah toko di Northumberland Heath dengan dua putranya remaja dan putri kecilnya. Putranya bernama Billy dan Zack, sedangkan putrinya Millie (5) tidur di atas kasur lantai di kamar tidurnya.
"Saya merasa seperti kita telah menghabiskan sebagian besar hidup kita di kotak dan tas. Kami tidak pernah benar-benar memiliki tempat kita sendiri," katanya.
Dia mengatakan, ini benar-benar sulit dan membuatnya merasa seperti seorang ibu yang buruk. Ashby bahkan merasa tidak bisa menjaga atap di atas kepala anak-anaknya.
"Aku ingin memiliki kesempatan untuk keluarga dan anak saya agar dapat menyewa properti perumahan sosial cukup harga. Tempat kita bisa pergi, tinggal dan tidak khawatir bahwa seseorang akan menjualnya dan memaksa kami keluar,” tuturnya.
Angka-angka menunjukkan, secara total 99.080 anak-anak termasuk di antara mereka tinggal di tempat tinggal sementara. Statistik kasar tidak termasuk para pemuda. Kemudian data terbaru menunjukkan ada sekitar 2.700 orang yang tinggal di jalan-jalan Inggris pada musim gugur 2014.