REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengusulkan, investigasi tragedi pelemparan jumrah di Mina, Arab Saudi, turut melibatkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang warganya menjadi korban.
"Saya mendukung pihak Saudi yang membentuk tim investigasi secara serius untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab tragedi. Syukur-syukur kalau tim investigasi itu melibatkan negara-negara anggota OKI," kata Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (25/9).
Menurut dia, pelibatan negara anggota OKI dalam investigasi diharapkan dapat menguak secara transparan penyebab terjadinya peristiwa Mina, untuk selanjutnya bisa dilakukan perbaikan.
"Konon peristiwa itu terjadi karena jamaah berdesakan, konon katanya ada jamaah berbalik arah dan lain sebagainya. Ini kita serahkan ke tim investigasi," jelas dia.
Di sisi lain, politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengapresiasi kesigapan Pemerintah Indonesia beserta Tim Pengawas haji DPR, yang telah mengeluarkan larangan pelemparan jumrah bagi jamaah haji asal Indonesia pada jam-jam yang dianggap padat.
Terkait adanya korban jiwa jamaah Indonesia dalam peristiwa Mina, Hidayat menilai hal itu bukan disebabkan kelalaian pemerintah Indonesia.
Dia menyatakan ada kemungkinan jamaah Indonesia yang meninggal di Mina lantaran terbawa arus jamaah dari negara lain sehingga kehilangan arah.
Selain itu, kata dia, harus dipahami bahwa tidak semua jamaah haji asal Indonesia, berada di bawah koordinasi Kementerian Agama, melainkan ada yang berangkat dari luar negeri.
Sebelumnya, lebih dari 700 anggota jamaah haji dilaporkan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, karena tragedi lempar jumrah di Mina, Kamis (24/9).
Peristiwa itu diduga disebabkan jamaah yang hendak melempar jumrah berdesakan hingga terjatuh dan terinjak-injak.