Jumat 25 Sep 2015 20:27 WIB

Paus Minta 'Aturan Emas' Bagi Krisis Pengungsi Diterapkan

Rep: Gita Amanda/ Red: Djibril Muhammad
Paus Francis
Foto: EPA/Maurizio Brambatti
Paus Francis

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Paus Francis mendesak negara-negara yang menerima pengungsi untuk lebih menunjukkan belas kasihan pada migran legal maupun ilegal. Hal itu disampaikan dia di hadapan kerumunan orang termasuk para anggota parlemen Amerika Serikat, Kamis (24/9).

Paus meminta negara-negara tersebut menerapkan 'aturan emas' dalam memperlakukan pengungsi.

Seperti dilansir laman The Huffington Post, aturan emas yang dimaksudkan Paus adalah memperlakukan orang lain seperti kita ingin orang lain memperlakukan kita. Usulan Paus tersebut mendapat sambutan baik khalayak.

"Dunia kita menghadapi krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II. Ini memberi kita tantangan besar dan banyak keputusan sulit. Namun di benua ini, juga, ada ribuan orang yang melakukan perjalanan untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi orang yang mereka cintai. Bukan kan ini yang juga kita ingin kan untuk anak-anak kita?" ungkap Paus.

Paus juga menyerukan kepada semua orang untuk melihat pengungsi dan imigran lainnya sebagai manusia yang membutuhkan kasih sayang. Menurut dia, itu lebih baik dilakukan dibandingkan berfokus pada sumber daya yang diperlukan untuk membantu mereka.

"Kita tak harus terkejut dengan jumlah mereka, melainkan melihat mereka sebagai manusia, memandang wajah mereka mendengar cerita mereka, merespon sebaik kita bisa untuk mereka," ujarnya.

Sebelumnya Paus juga telah meminta umat Katolik di Eropa untuk menerima pengungsi yang melarikan diri dari Suriah dan Timur Tengah. Seperti diketahui menurut laporan PBB ada hampir empat juta pengungsi Suriah di luar negeri dan 7,6 juta di dalam negeri.

Sejumlah organisasi dan anggota parlemen telah menyerukan Presiden Barack Obama untuk memungkinkan menerima lebih banyak pengungsi dari Suriah. Pemerintah AS pun mengumumkan Ahad (20/9) lalu, bahwa mereka akan meningkatkan angka penerimaan pengungsi.

Tapi tak sedikit pula anggota parlemen yang menolak menerima pengungsi dengan alasan keamanan atau AS tak memiliki sumber daya. AS juga disebut-sebut telah memberi lebih dari empat miliar dolar bantuan kemanusiaan.

Namun seruan Paus mendapat penentangan dari Senator Jeff Sessions dari Republik. Menurut dia, Paus tak pas untuk berbicara masalah hukum imigrasi. "Selalu berbahaya jika pemimpin gereja memulai opini pada masalah komplek yang mereka bahkan tak punya kesempatan untuk mempelajarinya selama beberapa tahun," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement