REPUBLIKA.CO.ID, KEDOYA -- Pondok Pesantren Asshidiqiyah Jakarta mengadakan acara lomba bakar satai bersama para santri. Acara ini digelar dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1436 H.
Acara yang digelar kedua kalinya ini menghadirkan Sekretaris Pertama Kedubes Singapura untuk Indonesia, Benedict Luo, sebagai juri. Kedatangan Benedict didampingi anggota DPRD DKI Jakarta Rendhika D. Harsono.
Kepala Bagian Ekstrakulikuler Asshidiqiyah Jakarta, Ust. Moh. Rezky Fitriady mengatakan acara itu turut mengundang perwakilan kedutaan Singapura sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya berkurban dalam Islam.
Ustaz Rezky berharapkan dengan begitu hubungan dengan Singapura dapat berjalan dengan baik. "Tentu sepatutnya kita mengenalkan budaya Islam. Supaya beliau juga nggak tahu Idul Adha lewat internet saja. Internet kita kan banyak yang radikal juga. Setidaknya merubah image non-Muslim ke Muslim," ujarnya kepada Republika di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (26/9).
Dia mengungkapkan hubungan pesantrennya dengan Kedubes Singapura memang cukup baik. Terbukti, untuk kedua kalinya perwakilan kedubes Singapura datang ke acara mereka.
Menurut dia, Benedict cukup senang dengan undangan tersebut. Apalagi dirinya diundang sebagai juri untuk menilai makanan tradisional Indonesia. Bahkan juga bisa melihat proses memasak satai dari mulai memotong hingga membakarnya. Dalam acara tersebut para santri putra dan putri diminta membakar sendiri daging kambing yang telah dipotong di pesantren. Mulai dari kelas 1 MTS hingga 3 MA.
Santri yang memenangkan lomba mendapatkan hadiah dari pesantren dan sumbangan dari Rendhika. Hadiah berupa uang sumbangan dari Rendhika berjumlah dua juta untuk dua pemenang utama. Sementara peralatan mandi dan makan serta uang tunai juga diberikan dari pesantren. Hadiah ini bisa dibagi perkelompok yang berisikan 20-22 santri.