REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Kekerasan mematikan pecah di Republik Afrika Tengah (CAR) setelah insiden pembunuhan seorang sopir taksi Muslim di ibukota negara tersebut. Setidaknya 21 orang tewas dan 100 lainnya terluka akibat kekerasan itu.
Seperti dilansir Aljazirah, juru bicara kelompok Muslim, Ousmane Abakar mengatakan serangan pada Sabtu (26/9) terjadi setelah seorang pria Muslim tewas dan mayatnya dibuang ke jalanan. Pascatewasnya pria tersebut, Muslim menyerang lingkungan terutama wilayah Kristen.
Dua tahun kekerasan di CAR telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi. Dalam insiden Sabtu, warga Muslim yang marah meninggalkan kubu mereka di distrik tiga Bangui dan menyerang distrik lima yang didominasi Kristen dengan senjata otomatis.
Menurut saksi, warga melarikan diri ke bagian lain dari ibukota dan penyerang membakar rumah serta mobil. Pascakejadian, helikopter PBB tampak terbang di atas Bangui.