Ahad 27 Sep 2015 16:45 WIB

Ben Carson Kaget Hanya 51 Persen Warga AS Tolak Muslim Jadi Presiden

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Ben Carson.
Foto: AP
Ben Carson.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Kandidat Presiden Amerika asal partai Republik Ben Carson mengaku kaget dengan hasil survei Rasmussen yang menyatakan hanya 51% warga Amerika setuju bahwa Presiden tidak boleh berasal dari golongan Muslim.

Pensiunan dokter bedah saraf itu merasa kaget dengan survei itu. Menurutnya, seharusnya masyarakat memahami kalau Islam tidak ingin memisahkan antara urusan negara dan agama. Ia merasa khawatir jika Muslim diberikan jatah di gedung putih maka hanya akan mengakomodir kepentingan Muslim.

”Jika Muslim atau umat Kristen maju sebagai Presiden dengan agenda teokrasi, maka saya tidak akan mendukungnya,” ujarnya seperti dilansir dari Newsmax.

Saat ini, Carson memperoleh urutan kedua dalam polling yang diadakan baru-baru ini. Padahal ia sempat melontarkan pernyataan pedas bahwa Muslim tidak boleh menjadi Presiden. Sayangnya, hanya 51 persen yang setuju dengan pendapatnya.

Sedangkan 28 persen menyatakan setuju andai Muslim menjadi Presiden. Sisanya, 20 persen menyatakan masih ragu-ragu. Dalam debat kandidat dengan Hayworth, Carson mengatakan hanya mengutamakan konstitusi Amerika dibanding agama.

”Saya tidak perduli asal dan agama seseorang, yang penting hanya orang itu menjalankan nilai Amerika dan konstitusi di atas agamanya,” katanya.

Menurutnya, jika Muslim mampu melakukan itu maka ia mendukungnya. Namun ia menilai Muslim memiliki nilai tersendiri yang tidak sesuai Amerika seperti penerapan hukum syariah. Ia pun menyatakan antipatinya kepada kelompok Muslim garis keras.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement