REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pertandingan Bonek FC melawan Sriwijaya FC pada leg kedua babak delapan besar Piala Presiden, di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Ahad (27/9) terhenti.
Insiden ini terjadi setelah para pemain Bonek FC memilih menghentikan pertandingan gara-gara wasit memberikan hadiah penalti kepada tim tuan rumah. Penalti itu terjadi setelah salah seorang pemain belakang Bonek FC dianggap menyentuh bola di areal terlarang.
Kedua kesebelasan mengawali laga dengan sangat hati-hati dan mencoba mencari kelemahan lawan. Namun, secara mengejutkan, Bonek FC yang berstatus sebagai tim tamu mampu lebih dulu unggul lewat gol yang dicetak Ilhamudin Armaiyn pada menit ke-5 setelah penjaga gawang Yogi Triana salah mengantisipasi bola tendangannya dari luar kotak penalti.
Pertandingan terhenti saat laga memasuki menit ke-12, setelah para pemain Bonek FC memprotes keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti kepada Sriwijaya FC setelah salah seorang pemain bertahan Bonek FC dianggap handsball. Padahal, dalam tayangan ulang jelas terlihat bola sama sekali tidak mengenai tangan pemain bertahan Bonek FC.
Pemain Bonek FC pun memilih meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan apakah pertandingan akan dilanjutkan atau dihentikan.