Ahad 27 Sep 2015 18:39 WIB

Ini Cara Bandung Jaga Rumput Sintetisnya tak Jadi Sarang Penyakit

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Alun-alun Bandung
Foto: Antara
Alun-alun Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung menerapkan perawatan khusus dalam perawatan rumput sintetis di taman Kota Bandung. Perawatan tersebut dilakukam agar rumput sintetis yang menjadi alas di Alun-Alun Bandung tidak menjadi sarang penyakit seperti penyakit kulit.

Kepala Diskamtam Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan ada dua jenis perawatan yang diberikan kepada rumput sintetis di Alun-Alun Bandung. Kedua perawatan tersebut ialah perawatan mingguan dan perawatan bulanan.

Untuk perawatan mingguan, Arief mengatakan Diskamtam Kota Bandung melakuan pembersihan biasa terhadap rumput sintetis di Alun-Alun Bandung. Pembersihan mingguan ini, lanjut Arief, dilakukan setiap Senin tiap minggunya.

"Setiap Senin, ada waktu tertentu kita tutup untuk pembersihan," jelas Arief saat dihubungi pada Ahad (27/9).

Selain pembersihan rutin setiap satu minggu sekali, Arief juga mengatakan pembersihan masif terhadap rumput sintetis Alun-Alun Bandung dilakukan setiap satu bulan sekali. Pembersihan besar-besaran ini dilakukan dengan pencucian rumput sintetis menggunakan disinfektan. Penggunaan disinfektan inj bertujuan agar kuman-kuman yang terdapat di rumput sintetis mati.

"Pembersihan besar dilakukan kemarin sebelum Idul Adha," tambah Arief.

Selain menggunakan disinfektan, Arief mengatakan pencucian rumput sintetis di Alun-Alun Bandung juga dilakukan dengan menggunakan cuka. Penggunaan campuran cuka dan air, lanjut Arief, dapat menghilangkan bau tidak sedap yang menempel di rumput sintetis yang terdapat di Alun-Alun Bandung.

Untuk mengoptimalkan pembersihan rumput sintetis Alun-Alun Bandung, Arief mengatakan ada 30 petugas Diskamtam Kota Bandung yang dikerahkan. Ketigapuluh petugas ini biasanya diterjunkan langsung secara bersamaan pada saat Diskamtam melakukan pembersihan masif terhadap rumput sintetis di Alun-Alun Bandung.

"Tenaga kerja sekitar 30 orang, untuk mencucui hingga memberi disinfektan terhadap rumput zintetiz Alun-Alun Bandung," terang Arief.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement