Ahad 27 Sep 2015 18:59 WIB

MPR Ajak KAMMI Amalkan Nilai Kebangsaan Pancasila

Rep: c20/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi Mahasiswa: Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengkritisi lima bulan pemerintahan Jokowi, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Aksi Mahasiswa: Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengkritisi lima bulan pemerintahan Jokowi, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) mengajak Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimantan untuk menjujung tinggi nilai kebangsaan Pancasila. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin saat sosialiasi empat pilar kebangsaan MPR RI.

Mahyudin menilai saat ini para anak muda sudah jarang yang memiliki rasa kebangsaan dan menjunjung Pancasila. Padahal, lanjut Mahyudin, Pancasila merupakan simbol kekuatan pemersatu bangsa.

"Zaman dulu beda dengan sekarang, banyak anak muda yang lupa untuk menjunjung pancasila dan memiliki rasa kebangsaan," kata Mahyudin di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan, Ahad (27/9).

Mahyudin pun bercerita mengenai pengalamannya saat harus mengikuti penataran P4 (pedoman pengalaman penghayatan dan pamahaman pancasila). Dulu, kata Mahyudin, dirinya harus benar-benar menerapkan P4 dalam mengamalkan pancasila.

"Benar dulu waktu kuliah saya mengikuti penataran P4 dan kita merasa memiliki rasa kebangsaan. Namun saat ini, sudah jarang anak muda yang mengamalkan dan menghayati pancasila secara benar dan baik," ujar Mahyudin.

Dalam kesempatan melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, Mahyudin berharap para anak muda mengamalkan pancasila dengan baik dan memiliki rasa kebangsaan. Menurut dia, para anak muda generasi bangsalah yang nantinya akam menjadi masa depan terbaik yang dapat memperbaiki moralitas bangsa Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement