Ahad 27 Sep 2015 20:15 WIB

Bonek FC Terancam Sanksi dari Penyelenggara Piala Presiden

Rep: Maspril Aries/ Red: M Akbar
Pesepak bola Persebaya United, Slamet Nurcahyo (kiri), melakukan selebrasi dengan Rudi Widodo (kanan) usai mencetak gol ke gawang Sriwijaya FC dalam leg pertama babak delapan besar Piala Presiden 2015 di Stadon Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur,
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pesepak bola Persebaya United, Slamet Nurcahyo (kiri), melakukan selebrasi dengan Rudi Widodo (kanan) usai mencetak gol ke gawang Sriwijaya FC dalam leg pertama babak delapan besar Piala Presiden 2015 di Stadon Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur,

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Aksi walk out (WO) para pemain Bonek FC pada laga leg kedua babak delapan besar Piala Presiden 2015, Ahad (27/9) di stadion Gelora Sriwijaya bakal berbuah sanksi. Promotor turnamen dari Mahaka Sport and Entertainment sudah menyiapkan sanksi terhadap Evan Dimas dan kawan-kawan.

Apa bentuk sanksi atau hukuman untuk Bonek FC? Cahyadi Wanda, sekretaris turnamen Piala Presiden mengatakan keputusan mengenai hukuman bagi Bonek FC akan dibahas pada rapat komite disiplin terlebih dulu.

Cahyadi mengaku sangat menyayangkan keputusan mundur Bonek FC pada laga melawan Sriwijaya FC dengan mempermasalahkan keputusan wasit Jerry Eli yang memimpin pertandingan. “Harus dipahami bahwa wasit punya wewenang di lapangan, terlepas bisa dipertanyakan atau salah terkait tindakannya, sekali lagi keputusan wasit adalah mutlak,” katanya.

Menurutnya, keputusan Bonek FC tidak bersedia melanjutkan pertandingan jelas akan mendapat sanksi. “Kami sayangkan ketidakdewasaan yang diperlihatkan oleh Bonek FC dalam menyikapi masalah di lapangan.”

Saat pertandingan terhenti akibat protes para pemain Bonek FC, para pemain dan ofisial klub yang sebelumnya bernama Persebaya United tersebut meminta wasit Jerry Eli diganti sebagai syarat untuk melanjutkan pertandingan.

“Permintaan pergantian wasit tidak bisa dilakukan begitu saja. Semuanya paham bahwa tidak semudah itu. Pergantian wasit bisa dilakukan jika secara fisik dia bermasalah. Atau wasit tersebut mengundurkan diri.''

''Saat kami tanya ke wasit, mereka bilang tetap siap dan pertanyaan itu kami ulangi lagi, hasilnya mereka tidak ada masalah. Jadi tidak ada alasan bagi kami untuk menerima permintaan Bonek FC tersebut,” lanjut Cahyadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement