REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 68 penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Provinsi Riau dibatalkan akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan.
"Dari pagi hingga terakhir pukul 21.00 WIB belum ada aktivitas penerbangan sama sekali. Hari ini sesuai jadwal ada 68 penerbangan dan seluruhnya telah dibatalkan karena jarak pandang terbatas," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Ahad (27/9).
Ia mengatakan, jarak pandang terpantau berada di kisaran antara 100 meter hingga 300 meter. Pembatalan puluhan jadwal penerbangan ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada Sabtu lalu (26/9) seluruh aktivitas penerbangan lumpuh.
"Bedanya kemarin ada dua pesawat yang menginap, yakni Garuda dan Lion. Keduanya dapat terbang pada pagi. Tapi hari ini sama sekali tidak ada penerbangan," katanya.
Dari pantauan Antara, sekitar 4 ribu calon penumpang terlantar akibat pembatalan penerbangan. Tumpukan penumpang mulai terlihat pada siang hari dan terus bertambah menjelang petang. Dengan dibatalkannya penerbangan itu, para calon penumpang kemudian memilih untuk melakukan pengembalian tiket (re-fund) dan penjadwalan ulang (re-schedule). Tampak antrean penumpang mengular di ruang keberangkatan hingga mencapai 20 meter.
Saat ini terdapat 11 maskapai yang melayani sekitar 70 rute penerbangan domestik dan internasional di Bandara SSK II Pekanbaru setiap harinya. Bandara SSK II Pekanbaru sejak 2 September 2015 lalu terus mengalami gangguan penerbangan akibat kabut asap. Setiap harinya, puluhan penerbangan mengalami gangguan baik itu pembatalan maupun keterlambatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi terdapat 236 titik panas yang tersebar di Sumatera pada Minggu pukul 16.00 WIB. Mayoritas titik panas terkonsentrasi di Sumatera Selatan dengan 263 titik, lalu Bangka Belitung 29 titik serta Lampung 17 titik.