Senin 28 Sep 2015 10:16 WIB

Kebakaran Tambora, Ahok Salahkan Pemakaian Listrik

Rep: C26/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7).
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kebakaran akan terus menimpa pemukiman padat penduduk. Pasalnya, mereka sering menggunakan listrik yang melebihi kapasitas.

"Kamu pakai kapasitas melebihi ya pasti terbakar," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Senin (28/9).

Menurut Ahok, sapaan akrabnya, kebakaran akan sering terjadi jika kondisi masih demikian. Banyak aliran listrik yang ditambahkan. Padahal kapasitasnya tidak mendukung.

Akibatnya, ujar dia, korsleting listrik kerap terjadi. Apalagi standar listrik mereka tidak sesuai SNI. Ia menambahkan, dengan kawasan padat penduduk maka api akan cepat menyebar. Tak ayal kebakaran bisa menghanguskan ratusan rumah.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menyebutkan bangunan tersebut kebanyakan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ia sangat menyayangkan warga masih kurang sadar. Padahal kebakaran sering melanda kawasan padat penduduk. Salah satunya, kata dia, Tambora, Jakarta Barat.

Sabtu (26/9) kemarin, sebanyak 131 rumah hangus akibat kebakaran yang melanda permukiman warga RT 004, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sedikitnya 360 keluarga menjadi korban dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement