REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Kelompok pro kemerdekaan Catalan berhasil memenangi pemilu lokal Spanyol, Ahad (27/9). Dari 98 persen suara dihitung, mayoritas suara yang diperoleh sepakat Catalan memisahkan diri dari Madrit.
Keputusan tersebut tentu saja menjerumuskan Spanyol ke dalam krisis politik paling parah dalam beberapa tahun terakhir. "Kami menang," ujar pimpinan separatis Catalan, Artur Mas Gavarró seperti dilansir the Guardian, Senin (28/9).
Kerumunan rakyat pendukung Catalan bergembira sembari melabaikan bendera estelada di sepanjang jalanan Barcelona. Sebelumnya, upaya pemimpin separatis Catalan untuk menggelar referendum kemerdekaan dihadang oleh pemerintah pusat di Madrid.
"Kami meminta dunia mengakui kemenangan Catalonia dan ini menjadi kekuatan besar bagi kami untuk mendukung rencana ke depan," kata Artur Mas.
Junts Pel Sí, koalisi nasionalis yang mendukung kemerdekaan Catalan memenangkan 39,7 persen suara di akar rumput. Kemudian ditambah Popular Unity Candidacy (CUP) yang juga prokemerdekaan Catalan sebanyak 8,2 persen.
Dengan total suara sementara 47,9 suara. Artur Mas meyakini setelah perhitungan total nantinya, mereka akan melebihi 50 persen. Analis politik, Josep Ramoneda mengatakan Madrid dan Barcelona akan berada didua sisi berbeda. Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy bersumpah akan menggunakan kekuatan penuh di peradilan negara untuk menghentikan rencana separatis tersebut.