Senin 28 Sep 2015 16:31 WIB

Saham Perdana Victoria Insurance Naik 20 Poin

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham perdana PT. Victoria Insurance Tbk (VINS) langsung dibuka naik 20 poin begitu resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/9). Nilai saham emiten asuransi itu naik dari harga penawaran Rp 105 per lembar ke Rp 125 per lembar.

"Kami yakin dengan pertumbuhan asuransi yang ada di Indonesia ini, Victoria Insurence akan bisa tumbuh di atas itu," ujar Direktur Utama Victoria Insurance, Loekito Saggitariono, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (28/9).

Keberhasilan yang ingin dicapai oleh perseroan itu menurutnya akan bisa mereka capai dengan menjaga tetap kepercayaan investor. Sebagai tujuan perusahaan, hal ini menurut Loekito telah terbukti dalam lima tahun yang mereka lewati sejauh ini.

"Dengan dukungan berbagai pihak dan investor perusahaan ini kami yakin akan jauh lebih kuat kiprahnya dalam industri asuransi yang ada," lanjutnya.

Dalam pembukaan dagang pagi tadi, tercatat saham VINS tertinggi berada di Rp 125 per saham dan terendahnya pada harga Rp 125 per saham. Sementara, frekuensi perdagangan saham ada sebanyak delapan kali dengan volume transaksi 2.800 lot saham senilai Rp 35 juta.

Menjadi emiten ke-13 atau 518 di bursa tahun ini, perseroan melepas sebanyak 376 juta saham pada saat penawaran umum perdana saham (IPO). Harga penawarannya, Rp 105 per lembar saham.

Total dana segar dari IPO kali ini mencapai Rp 39,48 miliar. "Dana yang kami peroleh nantinya untuk memperkuat jaringan usaha kami dan usaha di masa yang akan datang, karena kita akan segera memasuki masa keterbukaan, seperti era Masyarakat Ekonomi Asean," jelas Loekito.

Dalam hal ini, perseroan mempercayakan PT. Victoria Securities Indonesia untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penawaran umum saham perdana ini. Disebut  pada proses penawaran umum, saham emiten itu mengalami kelebihan permintaan (over subscribe), yaitu lebih dari dua kali lipat jumlah saham yang ditawarkan.

"Dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup besar di masa mendatang dan dukungan penuh dari pemegang saham, terutama dalam hal permodalan, mendorong kami untuk menjadi salah satu penyedia asuransi yang memiliki reputasi baiik," ungkap Loekito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement