Senin 28 Sep 2015 19:46 WIB

Warga Riau Diduga Hilang Saat Bantu Padamkan Kebakaran Lahan

 Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dari udara di Daerah Sei Rambutan, Ogan Ilir, Indralaya, Sumatera Selatan, Kamis (17/9).  (Antara/Nova Wahyudi)
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut dari udara di Daerah Sei Rambutan, Ogan Ilir, Indralaya, Sumatera Selatan, Kamis (17/9). (Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT -- Yurnalis (65), warga Desa Sukajadi Kecamatan Lirik diduga hilang dalam kabut asap saat ikut membantu pemadaman kebakaran lahan di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

"Ia pergi dari rumah untuk mengawasi api agar tidak merambat ke kebun sawit miliknya," kata Kepala Desa Sukajadi, Jefi Setiadi di Rengat, Senin.

Ia mengatakan, niat baik warga Sukajadi itu justru membuat dirinya hilang. Hal ini membuat masyarakat heboh dan berbondong-bondong mencari ke sejumlah lokasi kebun sawit di areal itu.

Ia mengatakan Yurnalis dikabarkan meninggalkan rumah untuk menjaga kebunnya agar tidak dilalap "si jago merah". Kebun milik Yurnalis terletak di Desa Seko Lubuk Tigo (Seluti), yakni desa yang tak jauh dari Desa Sukajadi yang saat itu tengah terjadi kebakaran lahan.

Jefi menjelaskan, Yurnalis pergi ke lokasi kebakaran sekitar pukul 16.30 WIB pada Ahad (27/9) dengan menggunakan sepeda motor bersama sejumlah warga lainnya. Namun, setelah teman-temannya kembali ke rumah, Yurnalis juga tidak kunjung pulang dan setelah beberapa jam ditunggu tak kunjung datang. Akhirnya masyarakat desa Sukajadi bersama dengan Kepala Desanya melakukan pencarian di lokasi menghilangnya Yurnalis pada Senin (28/9).

"Sejumlah aparat kepolisian, TNI dan berbagai elemen masyarakat lainnya ikut berpartisipasi," ujarnya.

Jefi Setiadi menambahkan, saat ini pencarian terus dilakukan di lokasi terakhir Yurnalis terlihat yang tidak jauh dari PT Mitra kembang Selaras.

"Yurnalis saat pergi menggunakan sepatu boat karet warna kuning, helm putih dan pakai kacamata, bentuk tubuh gemuk serta rambut lurus dengan tinggi sekitar 165 sentimeter," terangnya.

Salah satu warga Inhu Sarno juga mengatakan, sebagai bukti awal ditemukan sepeda motor Yurnalis yang masih terparkir di tengah kebun masyarakat. Hal ini membuat warga yakin bahwa Yurnalis masih berada di sekitar lokasi perkebunan desa Seluti yang saat ini sudah diselimuti kabut asap tebal.

"Hingga Senin sore pukul 15.30 WIB belum juga ditemukan Yurnalis, namun masyarakat yang dibantu aparat Keamanan tetap berada di lokasi pencarian," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement