REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank Dwi Wahyudi mengungkapkan pemerintah tengah berencana memberikan fasilitas pembiayaan untuk ekspor senilai Rp 1 triliun. Dana tersebut bertujuan untuk mendongkrak ekspor yang tengah merosot sebagai dampak perlambatan ekonomi global.
Melalui anggaran tersebut diharapkan menjadi stimulus khsusnya bagi para pengusaha yang melakukan kegiatan ekspor sehingga tetap mampu bertahan. "Sifatnya untuk ketahanan usaha, nantinya para pelaku eksportir yang menjadi korban harga komoditi yang turun, sehingga mereka tidak mem PHK karyawannya," jelas Dwi di Jakarta pada Senin (28/09).
Meski demikian fasilitas pembiayaan tersebut kata dia hanya berlaku selama enam bulan muali saat kebijkan diberikan kepada eksportir.
"Kurang lebih enam bulan, kita belum bisa pastikan kapan program ini kita akan berikan, yang jelas enam bulan, masalah bunga pun belum kita bahas, nantilah," tuturnya. Selain itu menurutnya pemerintah juga akan merumuskan terkait jenis barang ekspor dan merinci besaran bantuan terhadap masing-masing jenis usaha.