Selasa 29 Sep 2015 06:20 WIB

Siswa Muslim Prancis Diperlakukan Buruk di Kantin Sekolah

Rep: c27/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Prancis
Muslim Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, BURGUNDY -- Salah satu sekolah di Prancis sedang mendapatkan perhatian ketat setelah meminta siswa Muslim dan Yahudi menggunakan kalung berwarna merah di lehar. Kalung tersebut menjadi tanda saat akan melakukan makan siang.

"Ini menjijikkan. Ini mengingatkan Anda tentang masa paling gelap," ujar seorang anggota dewan lokal Malika Ounès, dikutip dari OnIslam, Selasa (29/9).

Menurutnya, praktik ini tidak dapat diterima dan sangat menghina. Siswa-siswa memiliki hak tidak melakukan hal tersebut.

Kehebohan ini dimulai ketika sekolah dasar Piedalloues Auxerre, Burgundy memberikan tanda merah untuk makanan yang tidak mengandung babi. Sebanyak 18 dari 1.500 siswa harus menggunakan kalung merah tersebut.

Penggunaan tanda merah tersebut ditarik setelah mendapatkan protes dari kalangan orang tua murid dan tokoh masyarakat. Mereka mengatakan, hal tersebut mengingatkan pada zaman pendudukan Nazi yang memaksa orang Yahudi.

Menurut Christian Sautier, direktur komunikasi di kantor wali kota, kejadian tersebut sangat disayangkan terjadi meski hanya berlaku pada satu hari. Dia menjelaskan keputusan penggunaan tanda tersebut dilakukan oleh staf kantin tanpa ada pemberitahuan kepada pihak berwenang.

Untuk mengetahui lebih jelas kasus tersebut,, wali kota Burgundy menugsakan tim untuk menyelidiki kasus lebih lanjut. Hal ini sebagai upaya pencegahan agar tidak terulang kembali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement