REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Semakin gencarnya kedatangan imigran ke Jerman, kepala mata-mata Jerman memperingatkan seputar radikalisme kelompok sayap kanan. Hal ini terlihat dari maraknya demonstrasi xenophobia yang diperburuk dengan krisis ekonomi di Eropa.
Menurut kepala mata-mata Domestik Hans-Georg Maassen dikutip dari OnIslam, Selasa (29/9), hal yang paling memungkinkan terjadi dari kedatangan pengungsi adalah pergerakan ekstremis sayap kanan. Kekerasan menjadi faktor utama yang biasanya digunakan kelompok-kelompok ekstremis.
Ia mengungkapkan, sudah ada sekitar 22 serangan yang ditujukan untuk melukai para imigran yang sudah tertampung dari awal 2015. Tahun ini Jerman menargetkan menerima satu juta pengungsi untuk diberikan suaka.
Pada akhir pekan lalu, beberapa orang anti-pengungsi dan anti-Islam turun ke jalan memprotes imigran di wilayah timur seperti Saxony, Mecklenburg-Vorpommern, dan kota Leipzig. Protes sayap kanan memaksa polisi dan tentara untuk menjaga bus yang membawa 100 pengungsi ke tempat penampungan di kota timur Niederau pada Sabtu lalu.
Sedangkan di bagian kota barat terjadi protes anti-imigran, di mana orang-orang tak dikenal di Bremen berusaha membakar tenda yang seharusnya digunakan sebagai rumah pengungsi di Oktober.
"Sistem suaka Eropa bersama tidak bisa hanya ada di atas kertas, tetapi juga harus ada dalam praktik." ujar Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung penyebaran pengungsi dalam konferensi pers di Berlin.