REPUBLIKA.CO.ID, MALE -- Presiden Maladewa selamat, namun istri dan dua pembantunya cedera dalam ledakan di kapal motor mereka, yang tengah mendekati Male, ibukota negara kepulauan di Samudera Hindia itu, kata pejabat tinggi kepada Reuters.
Belum jelas penyebab ledakan pada Senin itu, yang juga disaksikan wartawan, yang menunggu untuk bertemu dengan Presiden Abdulla Yameen sepulang dari ibadah haji di Arab Saudi.
Rekaman televisi setempat menunjukkan kekalutan ketika staf Yameen berupaya mengungsikan korban cedera dari kapal naas tersebut, yang terombang-ambing dalam gelombang di dekat dermaga, menuju kapal polisi.
"Ada ledakan di kapal motor Presiden Yameen di dekat dermaga Male. Presiden tidak terluka, namun istrinya cedera ringan," kata menteri pada kantor kepresidenan, Mohamed Hussain Shareef, kepada Reuters.
Yameen (59) merupakan figur kontroversial baik di dalam maupun luar negeri. Ia meraih kekuasaan dalam pemilu presiden yang ketat pada 2013. Kandidat yang ia kalahkan, Mohamed Nasheed, dipenjara tahun ini karena terorisme, dalam kasus yang memantik kritik internasional.
Yameen sebelumnya mendarat di lapangan terbang utama Maladewa, sebuah rantai kepulauan berpenduduk 400 ribu jiwa, dan melanjutkan dengan perjalanan pendek lewat perairan ke Male bersama rombongan.
"Kami tidak tahu apakah ledakan itu berasal dari bahan peledak atau dari mesin di atas kapal," kata Shareef yang dihubungi lewat telepon dari Sri Lanka.
Seorang saksi mata melihat Yameen berjalan dan segera membantu para korban cedera, setelah ledakan tersebut, yang terjadi ketika kapal itu berada hanya dua meter dari dermaga utama. Istrinya, Fathimath Ibrahim jatuh saat ia terlihat muncul kemudian dibawa keluar dari kapal kepresidenan oleh tentara. Pintu belakang tampak sebagian terlepas dari engselnya akibat ledakan itu.
Fathimath Ibrahim dibawa ke rumah sakit di Male, bersama seorang pengawal, yang cedera parah, dan seorang pembantu presiden, yang luka ringan, kata Shareef.