Selasa 29 Sep 2015 09:41 WIB

‎Kepercayaan Rakyat Turun, Revolusi Mental Hanya Jargon Kosong?

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Revolusi Mental
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Revolusi Mental

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini diminta harus benar-benar menjaga kepercayaan rakyat. Kepercayaan tersebut merupakan modal politik kuat bagi pemerintah. Namun sayang, menjelang satu tahun kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, tampaknya tingkat kepercayaan rakyat tersebut mulai menurun.

Ketua DPP Partai Hanura Amir Faisal Nek Muhammad mengatakan sekarang saatnya pemerintah harus serius dalam menjaga modal politik tersebut. Apabila kepercayaan rakyat semakin turun hingga mencapai titik terendahnya, yang dikuatirkan adalah letupan sosial dimana-mana secara massif.

"Ujung-ujungnya bisa menimbulkan gangguan keamanan berskala besar dan timbulnya gempa politik berskala besar pula," ujar Amir dalam siaran persnya, Senin (28/9) malam.

Dia berharap jangan sampai Jokowi-JK 'terpeleset' karena tidak serius mengurusi masalah ekonomi yang sedang membelit negara ini. "Ambil tindakan yang out of the box, berani ambil tindakan yang di luar pakem, jalankan pemikiran-pemikiran yang di luar kebisaan," ucapnya.   

Menurut dia, jika kepercayaan rakyat perlahan menurun, maka berarti revolusi mental dan Trisakti Bung Karno hanya jargon kosong tanpa makna.

"Kasihan rakyat ini, makanya berikan kepercayaan terhadap orang-orang yang benar-benar menghayati dan bisa mewujudkan revolusi mental dan Trisakti Bung Karno," kata Amir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement