Selasa 29 Sep 2015 09:50 WIB

'Menara Stasiun Cawang', Film Horor Perdana Anisa Rahma Siap Tayang

Jumpa pers film 'Menara Stasiun Cawang'
Foto: Republika/Hazliansyah
Jumpa pers film 'Menara Stasiun Cawang'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani proses yang cukup lama, film horor terbaru K2K Pictures berjudul "Menara Stasiun Cawang" siap tayang. Film in menghadirkan sejumlah nama seperti Anisa Rahma, Iqbal Perdana dan Ricky Cuaca.

"Menara Stasiun Cawang" bercerita tentang Adit (Iqbal Perdana), seorang sutradara film dokumenter ternama. Ia tidak pernah percaya terhadap hal yang bersifat gaib. Namun semuanya mendadak berubah kala kematian istrinya, Ranti yang tewas di dalam mobil di depan "Menara Stasiun Cawang".

Adit lantas memutuskan mencari tahu kematian istrinya. Paranormal menyatakan hal tersebut terkait dengan sesuatu yang ada di dalam menara. Adit pun tertantang untuk membuktikannya dengan merekam kegiatan di dalam gedung kosong tersebut.

Saat kembali ke rumah, Adit merasa seperti ada kekuatan lain dalam diri. Kekuatan itu selalu membisikkan Adit untuk membunuh anaknya, Ammara. Suasana rumah Adit semakin mencekam kala adiknya, Tasya (Anisa Rahma) terlempar dari lantai dua rumah. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Film ini diangkat dari urban legend dan hal ini sebenarnya bisa terjadi di mana saja. Melalui film ini kami ingin memberi pesan bahwa segala sesuatu akan kembali ke Sang Pencipta," ujar Eka, sutradara 'Menara Stasiun Cawang' dalam jumpa pers, Senin (28/9) kemarin, di Jakarta.

Bagi Anisa Rahma, bermain dalam film horor merupakan salah satu impiannya. Mantan personel Cherybelle ini selalu penasaran bagaimana proses pembuatan film horor. Apakah seseram dalam filmnya atau tidak.

"Ini perdana aku syuting film horor. Dari dulu suka film horor dan penasaran gimana sih bikinnya, makanya aku terima film ini," kata Anisa.

"Menara Stasiun Cawang" rencananya akan tayang mulai 15 Oktober mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement