Selasa 29 Sep 2015 10:22 WIB

Seluruh Penerbangan dari Batam Ditunda

Bandara Hang Nadim Batam
Foto: airports-worldwide.com
Bandara Hang Nadim Batam

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Kepulauan Riau, menyatakan jarak pandang kawasan bandar udara itu di bawah 500 meter sehingga seluruh jadwal keberangkatan "delay" atau ditunda, sementara sejumlah kedatangan dialihkan.

"Pagi ini jarak pandang masih di bawah 500 meter. Belum ada pesawat yang terbang, jadwal kedatangan juga terganggu," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa pagi (29/9).

Jarak pandang tersebut yang terparah selama Batam mendapat kiriman asap kebakaran hutan wilayah Sumatera daratan. Memburuknya jarak pandang juga sudah terlihat sejak Senin (28/9) sore. Asap pekat mulai menyelimuti Kota Industri tersebut sejak Senin (28/9) sore yang juga berdampak pengalihan sejumlah penerbangan tujuan Hang Nadim Batam.

Berdasarkan jadwal kedatangan sejak pagi hingga pukul 08.30 WIB, seharusnya delapan pesawat mendarat. Namun hingga pukul 08.30 WIB, belum satupun yang mendarat.

Sementara tiga jadwal keberangkatan dari Lion Air tujuan Pangkal Pinang dan Jakarta serta Garuda Indonesia tujuan Jakarta juga masih delay menunggu kondisi membaik. "Kami masih terus memantau dan menunggu perkembangan. Sementara jadwal penerbangan masih terganggu akibat tebalnya asap sekitar landas pacu," kata dia.

Sejumlah penjemput di depan pintu kedatangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam menyatakan belum mendapat kepastian kapan pesawat yang dialihkan bisa tiba di Batam. "Saya dikabari katanya pesawat Lion Air dari Jakarta masih di Medan. Belum diterbangkan ke Batam," kata Rizal.

Akibat kondisi tersebut kepadatan masih nampak pada terminal keberangkatan menginggat calon penumpang terus berdatangan dan belum ada penerbangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement