REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Sebanyak lebih dari 500 tahanan melarikan diri dari penjara imbas kekerasan terburuk di Bangui, Republik Afrika Tengah (CAR), Senin (28/9). Insiden bentrokan yang dibarengi dengan tindak kekerasan itu dipicu kematian seorang sopir Muslim yang diduga dibunuh komunitas Kristiani.
Bentrokan sudah berlangsung sejak Sabtu dan telah menewaskan 42 orang, termasuk seorang remaja. Sopir Muslim yang tewas di wilayah Kristiani itu jasadnya ditemukan di dekat masjid. Komunitas Muslim yang marah kemudian menyerang wilayah Kristiani.
Ratusan tahanan melarikan diri dari Nagaragba Central Prison. Mereka umumnya adalah tersangka dari 60 kejahatan tingkat tinggi. Tahanan termasuk militan dari kedua grup Muslim dan Kristiani.
Kepala imam di pengadilan Bangui, Thierry Ngoalessio mengonfirmasi kaburnya ratusan tahanan tersebut. AS mengecam keras insiden bentrokan dan menjanjikan bantuan bagi pemerintah Presiden Catherine Samba Panza.
Bentrokan terjadi ketika Samba Panza menghadiri pertemuan Sidang Majelis Umum PBB di New York. Namun, ia memilih pulang lebih awal pada Senin (28/9) karena kekerasan tersebut.