Selasa 29 Sep 2015 14:19 WIB

Gas 3 Kilogram Langka di Priangan

Rep: C10/ Red: Ilham
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram saat operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kantor Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta, Senin (25/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram saat operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Kantor Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kelangkaan gas terjadi di wilayah Priangan sejak hari raya Idul Adha. Akibatnya, masyarakat Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kilogram untuk kebutuhan rumah tangga dan berdagang pada akhir September.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Priangan, Wawan Ugan mengatakan, gejala kelangkaan sudah ada sebelum hari raya Idul Adha yang jatuh pada Kamis (24/9). Melihat gejala tersebut, Hiswana Migas berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan. Hasilnya, Hiswana dan Dinas Perdagangan mengajukan penambahan pengiriman gas 3 kilogram untuk wilayah Priangan Timur.

Wawan menjelaskan, dalam sehari Pertamina memasok 140 sampai 150 loading order (Lo) tabung gas 3 kg untuk memenuhi kebutuhan mansyarakat Priangan. Satu Lo jumlahnya 560 tabung gas, dalam sepekan dikirim setiap hari, kecuali hari Ahad.

"Saya sudah mengajukan penambahan pasokan gas ke Pertamina sebanyak 100 persen selama enam hari sebelum hari raya Idul Adha," kata Wawan kepada Republika.co.id, Selasa (29/9).

Wawan mengungkapkan, surat permohonan penambahan pasokan tabung gas yang diajukan Hiswana Migas Priangan bersama Dinas Perdagangan tidak direspon Pertamina. Menurutnya, Pertamina hanya melakukan penambahan pasokan tabung gas sebanyak 50 persen pada hari raya Idul Adha.

Menurutnya, Pertamina kurang cepat tanggap dan tidak bersikap antisipasi. Wawan menegaskan, padahal pihaknya telah melakukan surat permohonan penambahan pasokan gas sesuai prosedur. "Hal tersebut kami lakukan sebab kami tahu kondisi lapanga karena kami pun orang lapangan," ujar Wawan.

Agus (40 tahun), seorang penjual bakso di Jalan Cinehel Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya mengaku beberapa hari terakhir ia mencari tabung gas, namun sulit mendapatkannya. Ia telah mencari kemana-mana tapi tetap tidak ada.

"Harapan masyarakat apalagi penjual seperti saya ingin tidak ada kemacetan pasokan gas sebab gas kebutuhan pokok masyarakat," kata Agus.

Penjual tabung gas lainnya, Ratna (30) di Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes menambahkan, ia membeli ke pangkalan tapi tabung gasnya habis. Menurut informasi yang ia dapat, katanya ada pengurangan pasokan tabung gas ke pangkalan.

Penyebab terjadinya kelangkaan itu diindikasi karena banyak permintaan saat menjelang dan sesudah hari raya Idul Adha. "Mungkin salah satu faktor penyebabnya itu " kata Wawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement