Rabu 30 Sep 2015 03:15 WIB

Ini Tanggapan Menteri Arab Saudi Soal Konflik di Suriah dan Yaman

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir
Foto: ibtimes
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden Iran Hassan Rouhani siap membawa demokrasi bagi Suriah dan Yaman. Rouhani mengatakan hal tersebut dalam pertemuan majelis di Teheran, Iran.

"Seperti yang sudah kita bantu untuk pembentukan demokrasi di Irak dan Afganistan, sekarang kami pun siap untuk membawa demokrasi bagi Yaman dan Suriah," kata Rouhani dalam sebuah sambutan pada majelis di Teheran.

Menanggapi pidato Rouhani, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir mengatakan bahwa Iran adalah pembicaraan terakhir untuk stabilitas di Suriah. Melihat bagaimana militer Iran telah dibantu oleh Houthi milisi Yaman, Jubeir berpendapat.

"Ini adalah alasan utama konflik dan juga perang saudara di Yaman terjadi," ujar Jubeir, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (30/9).

Apa yang disampaikanya ini menangapi dugaan Teheran yang juga telah membantu menyediakan pendanaan militer bagi rezim Damaskus serta penasehat militer di tanah Suriah. Di mana perang tersebut kini telah menjatuhkan korban lebih dari 240 juta orang tewas dan empat juta lainnya terusir dari tanah kelahiran.

Sedangkan terkait dengan isu baru-baru ini yang mengatakan tragedi Mina di bawah komando Iran, Jubeir mengatakan bahwa Taheran sedang berusaha untuk mengeksploitasi tragedi kemanusiaan untuk keuntungan politik mereka.

Akan tetapi dugaan tersebut hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan untuk menemukan penyebab utama di balik tragedi mengenaskan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement