REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden Iran Hassan Rouhani siap membawa demokrasi bagi Suriah dan Yaman. Rouhani mengatakan hal tersebut dalam pertemuan majelis di Teheran, Iran.
"Seperti yang sudah kita bantu untuk pembentukan demokrasi di Irak dan Afganistan, sekarang kami pun siap untuk membawa demokrasi bagi Yaman dan Suriah," kata Rouhani dalam sebuah sambutan pada majelis di Teheran.
Menanggapi pidato Rouhani, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir mengatakan bahwa Iran adalah pembicaraan terakhir untuk stabilitas di Suriah. Melihat bagaimana militer Iran telah dibantu oleh Houthi milisi Yaman, Jubeir berpendapat.
"Ini adalah alasan utama konflik dan juga perang saudara di Yaman terjadi," ujar Jubeir, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (30/9).
Apa yang disampaikanya ini menangapi dugaan Teheran yang juga telah membantu menyediakan pendanaan militer bagi rezim Damaskus serta penasehat militer di tanah Suriah. Di mana perang tersebut kini telah menjatuhkan korban lebih dari 240 juta orang tewas dan empat juta lainnya terusir dari tanah kelahiran.
Sedangkan terkait dengan isu baru-baru ini yang mengatakan tragedi Mina di bawah komando Iran, Jubeir mengatakan bahwa Taheran sedang berusaha untuk mengeksploitasi tragedi kemanusiaan untuk keuntungan politik mereka.
Akan tetapi dugaan tersebut hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan untuk menemukan penyebab utama di balik tragedi mengenaskan tersebut.