REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah AS sebagian besar telah gagal menghentikan lebih dari 250 warganya yang melakukan perjalanan ke luar negeri sejak 2011. Mereka bergabung atau mencoba bergabung dengan kelompok teroris, termasuk ISIS.
Hal itu diungkapkan sebuah studi baru dalam kongres, Selasa (29/9). Sayangnya, seperti dilaporkan kantor berita AP, studi tersebut tidak menjelaskan berapa lusin yang kembali menyelinap ke AS tanpa ditangkap.
"Temuan ini menyangkut, kita kalah dalam perjuangan ini untuk menjaga Amerika dari medan perang," kata ketua Dewan Komite Keamanan Dalam Negeri, Michael McCaul setelah merilis laporan setebal 65 halaman.
Laporan itu mengatakan, pemerintah Obama tidak memiliki strategi untuk mencegah perjalanan ke luar negeri, mengidentifikasi mereka yang mencoba untuk kembali dan melakukan serangan teror atau mengatasi praktik perekrutan baru dan teknologi yang memungkinkan ekstrimis untuk berkomunikasi secara aman.
"Dari ratusan orang Amerika yang telah berusaha untuk melakukan perjalanan ke zona konflik di Suriah dan Irak, pemerintah hanya melarang sebagian kecil dari mereka," kata laporan itu.