Rabu 30 Sep 2015 13:59 WIB

Kondisi Tosan Stabil, Polisi Tangkap Kepala Desa

Rep: lintar satria/ Red: Taufik Rachman
KTP milik Salim Kancil.
Foto: Republika/Andi Nurroni
KTP milik Salim Kancil.

REPUBLIKA.CO.ID  MALANG -- Tosan, aktivis penolak tambang pasir ilegal di Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, yang kini dirawat di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, akibat pengeroyokan dan penganiayaan mulai stabil. Sebelumnya kondisinya sempat kritis karena lambungnya bocor. Namun saat ini kondisinya dalam proses pemulihan.

"Lambungnya bocor karena benda tajam sebesar 10 cm, saat datang kondisinya dalam tidak sadarkan diri," kata Dr Muhammad S. Na'im, dokter yang menangani operasi Tosan, Rabu (30/9).

Tubuh Tosan tertelungkup bersimbah darah, setelah mengalami penganiayaan brutal oleh sekitar 30 orang di depan kediamannya. Tosan dikeroyok dan dihujani pukulan, tendangan bertubi-tubi serta dipukul menggunakan besi, batu dan cangkul. Na'im mengatakan tidak ada goresan benda tajam di tubuh Tosan.

Saat dibawa ke RSSA tidak ada luka luar, namun luka dalamnya sangat serius. Na'im mengatakan Tosan masih perlu pengawasan ketat dari Tim Dokter karena dapat terjadi infeksi parah. Lambungnya yang bocor dapat menginfeksi seluruh tubuh.

Tim dokter menutup luka di lambung, dan membuatkan selang ke usus untuk mengistirahatkan semetara lambungnya. Na'im mengatakan pasien dalam keadaan lambung pecah dapat mengalami perubahan kondisi.

Kapolsek Lumajang AKBP Fadli Munzir mengatakan kesaksian Tosan sangat penting. Saat ini sudah 23 tersangka yang sudah ditahan termasuk kepala desa Hartanto. Fadli mengatakan akan menunggu sampai Tosan sadar dan stabil. "Penting, kami tunggu sampai kondisinya stabil benar," katanya saat menjenguk Tosan di RSSA.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement