REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, meminta pemainnya untuk tidak terjebak dengan stastik penampilan Mitra Kukar. Menurutnya, pertandingan-pertandingan lawan dari babak penyisihan grup hingga babak delapan besar tidak bisa dijadikan sebagai gambaran untuk laga semifinal nanti.
Djajang menyebutkan meski materi pemain yang dimiliki oleh Mitra Kukar tidak sekuat Persib, tapi pasukan Naga Mekes miliki semangat besar. Sehingga hal ini berpotensi menjegal langkah timnya untuk bisa tampil di laga pamungkas Piala Presiden.
"Mereka (Mitra Kukar) bukanlah tim lemah. Buktinya mereka sampai ke semifinal. Jadi, kami tak bisa menganggap mereka tim lemah," tegas pria yang biasa di sapa Djanur itu, Rabu (30/9).
Selain cuma meraih satu kemenangan, bahkan Mitra Kukar merupakan klub paling irit gol diantara empat semifinalis Piala Presiden. Dari lima pertandingan yang dilakoni Mitra kukar sejak penyisihan grup hingga dua laga perempat final,mereka cuma mencetak empat gol.
Kemudian mereka juga kemasukkan empat gol, dua di babak penyisihan dan dua lagi di delapan besar. Bahkan keempat gol tersebut dibagi rata oleh empat pemain. Keempat pemain yang mencetak gol itu adalah Zulkifli Syukur, Rizky Pellu, Carlos Raul Sciucatti.
Dengan demikian, Djanur hanya berani menargetkan hasil imbang di putaran pertama semifinal di Stadion Aji Imbut, Tenggarong pada Ahad (4/10) mendatang. Sebenarnya Djanur menginginkan Maung Bandung meraih poin penuh di laga tandang, tapi hal itu sulit terealisasikan.
Selain Mitra Kukar bukan tim lemah, Persib juga tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya lantaran akumulasi kartu dan masalah kebugaran. "Meski irit gol tapi mereka menggigit. Maka hasil imbang itu realistis," tambah Djanur.