Rabu 30 Sep 2015 14:58 WIB

Pekerja Turki yang Diculik Militan Irak Dibebaskan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebanyak 16 pekerja asal Turki yang diculik di Baghdad telah dibebaskan, Rabu (30/9). Kantor berita Anadolu mengatakan para pekerja dibebaskan di kota Basra dan dibawa ke Baghdad.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu juga mengonfirmasi laporan tersebut melalui akun Twitternya pada Rabu. "16 pekerja kita yang diculik telah diterima oleh kedutaan di Baghdad," kata dia.

PM mengaku sudah berbicara dengan beberapa orang dari mereka di telepon. "Syukurlah, mereka sehat dan siap pulang segera," kata Davutoglu.

Ia juga berterima kasih pada Irak karena sudah berusaha membebaskan mereka

Duta besar Turki untuk Irak, Faruk Kaymakci menolak mendiskusikan bagaimana mereka bisa dibebaskan. Ia hanya memastikan para pekerja sehat dan tidak ada masalah.

Kepala eksekutif tim pekerja Nurol Holding, Ugur Dogan mengatakan mereka dikabarkan akan pulang ke Turki pada Rabu atau Kamis.

Sebanyak 18 orang tersebut adalah karyawan perusahaan konstruksi Turki, Nurol Insaat yang diculik dari situs konstruksi di Sadr City pada 2 September.

Seorang warga Irak juga diculik saat itu. Kelompok yang menculik mereka diduga adalah militan bersenjata Syiah. Mereka meminta Turki menghentikan aliran militan ke Irak, mengangkat pengepungan terhadap kota-kota Syiah di Suriah dan menghentikan mengirim minyak dari wilayah Kurdi Irak melalui Turki.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement