Rabu 30 Sep 2015 17:26 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Presiden Brasil: Pendudukan Israel tak Bisa Ditoleransi

A crane is seen next to homes in a Jewish settlement near Jerusalem known to Israelis as Har Homa and to Palestinians as Jabal Abu Ghneim January 3, 2014.
Foto: Reuters/Ammar Awad
A crane is seen next to homes in a Jewish settlement near Jerusalem known to Israelis as Har Homa and to Palestinians as Jabal Abu Ghneim January 3, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Brasil Dilma Rousseff menegaskan, wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Rousseff mengatakan itu, saat berpidato di depan Majelis Umum PBB.

Ia menambahkan, Brasil, tetap berkomitmen untuk menampung pengungsi seperti hal sudah dilakukan sebelumnya.

"Brasil merupakan negara terbuka. Negara yang menjadi rumah bagi pengungsi. Kami telah menerima pengungsi Suriah, Haiti, pria dan wanita dari seluruh dunia," ujar Rousseff, kemarin.

"Kami tetap terbuka, kami rentangkan tangan kami untuk menyambut pengungsi. Kita telah menyediakan tempat perlindungkan bagi Eropa, Arab dan Asia lebih dari satu abad."

Masalah Palestina menjadi salah satu isu yang dibawa dalam Sidang Majelis Umum PBB. Kendati, persoalan perang Suriah lebih menarik perhatian negara-negara besar.

sumber : Middle East Monitor
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement