Rabu 30 Sep 2015 18:44 WIB

Wakapolri Benarkan Telah Kantongi Nama Penyebar Isu PKI

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erik Purnama Putra
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan saatmenghadiri sidang paripurna penetapan Calon Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan saatmenghadiri sidang paripurna penetapan Calon Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan membenarkan bahwa institusinya telah mengantongi nama pelaku penyebar isu PKI. "Ya, sudah," kata Budi singkat saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/9).

Budi baru saja mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja lain untuk membahas evaluasi situasi ekonomi dan perkembangan penanganan asap. Menurut dia, dalam rapat itu, Presiden sama sekali tidak menyinggung soal isu PKI.

Kendati sudah mengantongi nama penyebar isu, Budi enggan membocorkan identitas pelaku. Menurut dia, saat ini institusinya juga masih mendalami perkembangan isu yang telah membuat keresahan di masyarakat tersebut. "Nanti kita akan sampaikan perkembangannya," ucap dia.

Beredar pesan berantai di masyarakat bahwa Presiden Jokowi akan menghadiri reuni akbar bersama keluarga PKI di Gelora Bung Karno pada Rabu (30/9) pagi. Dalam pesan yang disebar melalui jaringan media sosial itu disebutkan bahwa Presiden Jokowi juga akan meminta maaf pada PKI.

Namun, Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung membantah hal tersebut. Dia menegaskan, isu yang menyebut Presiden Joko Widodo akan meminta maaf pada PKI adalah fitnah.

"Kita semua, terutama para pembantu presiden, resah dengan fitnah yang dilakukan secara masif berkaitan dengan permohonan maaf dan kehadiran presiden di acara itu," kata Seskab di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/9).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement