REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan kebun binatang seharusnya tidak hanya sebagai wahana rekreasi warga, melainkan juga mempunyai fungsi edukasi dan konservasi satwa.
"Sehingga satwa spesies langka dan endemik tersebut tidak punah bahkan makin bertambah koleksinya," ucapnya saat bertemu Pengurus Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) yang dipimpin Ketua Umum PKBSI Rahmat Shah di Istana Merdeka, Rabu (30/9).
Presiden juga mengharapkan area Kebun Binatang tidak berkurang, bahkan jika dimungkinkan justru bertambah luasnya, sehingga area Kebun Binatang dapat berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota.
"Dan berkontribusi terhadap perbaikan kualitas udara kota dan sebagai catcment area atau daerah tangkapan air," ujarnya.
Rahmat mengatakan bahwa PKBSI memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dan kemajuan pengelolaan Kebun Binatang sebagai lembaga konservasi yang memiliki peran sebagai sarana konservasi dan edukasi.
Selain itu juga berperan sebagai tempat rekreasi yang sehat dan terjangkau bagi masyarakat. Hal ini, kata Rahmat, dibuktikan dengan jumlah pengunjung mencapai 10 juta/tahun.
"Menunjukan bahwa kebun binatang merupakan salah satu tujuan wisata keluarga yang favorit," katanya.
PKBSI dibentuk tanggal 5 November 1969 dan merupakan organisasi profesi yang menaungi 52 Kebun Binatang/Lembaga Konservasi di seluruh Indonesia.
PKBSI telah menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pembinaan Lembaga Konservasi di Indonesia.