Rabu 30 Sep 2015 23:53 WIB

Pendap Diusulkan Jadi Warisan Budaya tak Benda

Pendap.
Foto: Antara
Pendap.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan kuliner tradisional berbahan daun talas dan ikan yang disebut pendap menjadi salah satu warisan budaya tak benda.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Abdul Karim, saat sosialisasi pencatatan warisan budaya tak benda di Bengkulu, Rabu (30/9), mengatakan kuliner tradisional merupakan jenis warisan budaya tak benda yang perlu dilestarikan.

"Kami mengusulkan pendap karena makanan ini khas dan sudah diwariskan turun temurun," katanya.

Abdul mengatakan bahwa pendap merupakan salah satu dari 131 warisan budaya tak benda yang diusulkan Pemprov Bengkulu ke pemerintah pusat untuk ditetapkan.

Saat ini, kata dia, baru tiga warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan dari Bengkulu yaitu kain besurek, kerajinan kayu lantung dan rumah adat suku Rejang.

Sementara itu, satu warisan budaya tak benda lainnya yakni kesenian Tabot menjadi milik bersama antara Bengkulu dengan Sumatera Barat.

Selain jenis kuliner, Pemprov Bengkulu juga mengusulkan jenis permainan tradisional, tradisi lisan, upacara tradisional dan arsitek tradisional menjadi warisan budaya tak benda.

Pelestarian warisan budaya tak benda tersebut, lanjutnya, untuk memberikan rasa identitas dan keberlanjutan, membantu manusia memahami dunianya dan memberikan makna pada kehidupan dan cara manusia hidup bermasyarakat.

Pendap adalah makanan khas dari Bengkulu yang sekilas mirip dengan pepes ikan.Bila pepes ikan dibungkus daun pisang, pendap dibalut dengan daun talas lalu dilapisi daun pisang. Saat makanan matang, daun talas yang membungkus ikan tersebut juga dikonsumsi.

Pembuatan pendap cukup sederhana. Yang pertama disiapkan adalah bahan baku yakni ikan laut, cabe merah, cabe rawit, kunyi, lengkuas, merica, kelapa parut, kelapa goreng, garam, asam jawa, daun talas, dan daun pisang.

Langkah berikutnya menghaluskan semua bumbu dan dimasukkan ke dalam wadah besar. Ikan laut dipotong-potong kecil berukuran 3-4 cm lalu dicampur dengan kelapa parut dan kelapa goreng kemudian diaduk dalam wadah berisi bumbu halus tersebut.

Daun talas yang sudah disiapkan dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil agar mudah ditata diatas daun pisang. Daun pisang menjadi pembungkus yang berisi daun tas dan adonan ikan, kelapa serta bumbu, lalu direbus.

Kuliner pendap menurut Abdul banyak dikonsumsi di masyarakat Bengkulu terutama di Kota Bengkulu dan sebagian warga di Kabupaten Seluma. Makanan ini masih dapat ditemui di rumah-rumah makan yang menyediakan menu khas daerah Bengkulu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement