REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Buya Syamsul Bahri Khatib memberikan tausiyah agama kepada ratusan jamaah Masjid Agung Syekh Burhanuddin guna memperingati enam tahun musibah gempa Sumbar.
"Hendaknya kita semua umat islam khususnya di Sumbar ini bisa mengambil hikmah dari peristiwa gempa besar yang terjadi enam tahun silam dan menjauhi segala bentuk perbuatan maksiat," katanya di Masjid Agung Syekh Burhanuddin Ulakan Tapakis, Rabu Malam.
Ia menjelaskan sejatinya dalam kitab suci Al-Quran sudah diperingatkan bahwa Allah SWT akan menurunkan azab kepada umat manusia jika perilaku mereka telah banyak melakukan perbuatan kesalahan dan penyimpangan di muka bumi ini.
"Musibah gempa besar yang terjadi enam tahun silam itu merupakan salah satu bentuk teguran dari Sang Pencipta Semesta kepada kita sebagai umat Islam agar kembali ke jalan yang lurus dan benar," ujarnya.
Ia mengatakan, musibah yang terjadi seperti gempa, tsunami, banjir, kekeringan, gunung meletus, dan lainnya kebanyakan disebabkan oleh tingkah laku umat manusia di bumi ini dikarenakan banyak diantara mereka yang melakukan perbuatan maksiat.
"Perbuatan maksiat dan mesum yang saat ini banyak terjadi dikalangan anak muda bisa menjadi sumber untuk datangnya bencana alam," kata dia.
Menurut Buya Syamsul Bahri Khatib, sudah sepatutnya semua elemen masyarakat untuk terlibat dan saling bersinergi dengan aparat pemerintahan seperti Dinas Pendidikan Satpol PP, Polisi, dan lainnya guna mengantisipasi maraknya perilaku tercela dan menyimpang yang terjadi dikalangan anak muda.
"Jadi kita imbau kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir agar mengawasi perilaku anak muda, jangan sampai musibah kembali datang melanda negeri kita, prinsipnya maksiat itu hanya diperbuat oleh segelintir orang tetapi yang mendapat celakanya kita semua," ujarnya.