Kamis 01 Oct 2015 00:51 WIB

Target Wisman Tercapai, Menpar Terus Genjot Promosi Bebas Visa

Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya dalam memberikan sambutan di Seminar Hari Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Senin (28/9)
Foto: ROL/Winda Destiana
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya dalam memberikan sambutan di Seminar Hari Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Senin (28/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakuan bebas visa kunjungan yang diberikan terhadap sejumlah negara berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kunjungan wisman per Agustus 2015 tercatat mencapai target sebanyak 850.000 orang.

Dengan hasil ini Menpar optimistis di kuarter empat 2015 bakal menembus angka rata-rata 1 juta wisman.

“Karena itu, kami akan terus genjot promosi Bebas Visa Kunjungan (BVK) ke top negara-negara originasi seperti Singapore, Malaysia, Tiongkok, Australia, Jepang, Timur Tengah dan Eropa-Amerika,” ujar Arief Yahya, Rabu (30/9).

Seperti diketahui, sejak Juni 2015, melalui Perpres No 69 Tahun 2015, Presiden Joko Widodo sudah menandatangani kebijakan bebas visa tambahan untuk 30 negara baru. Sebelumnya RI sudah membebas-visakan 15 negara.

“Total ada 45 negara, yang diberi kemudahan untuk berwisata ke tanah air,” paparnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9).

Paling lambat akhir tahun 2015 ini, lanjut Arief, presiden sudah menyetujui untuk menambah sekitar 48 negara lagi yang akan dibebaskan visa kunjungannya. Dengan begitu mendorong orang untuk datang ke Indonesia.

“Dengan bebas Visa, tak perlu mengurus dan bayar 35 dolar AS lagi per Visa Kunjungan. Tetapi mereka akan spend of money lebih banyak saat berada di  Indonesia,” jelas Arief.

Untuk itu lanjut Arief, tugas Kemenpar adalah menyebarluaskan informasi dan mempromosikan kebijakan bebas visa itu ke negara-negara sasaran pasar utama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement