REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Masih ada sembilan kontainer berisi jenazah korban insiden Mina yang belum dirilis Pemerintah Arab Saudi hingga Rabu (30/9). Jumlah jenazah dalam sembilan kontainer tersebut sedikitnya diperkirakan mencapai 500 jasad.
“Korban wafat dipastikan lebih banyak dari yang sudah dirilis secara resmi karena masih ada jenazah di sembilan kontainer lagi yang belum dikeluarkan dan diidentifikasi,” kata Konsuler Jenderal RI di Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (30/9).
Menurut Dharmakirty, saat ini, sembilan kontainer berisi jenazah jamaah haji dari berbagai negara tersebut berada di dua kota. Lima kontainer berada di Makkah dan empat kontainer berada di Jeddah.
Pemisahan penempatan kontainer dilakukan dengan alasan keterbatasan tempat di Makkah. Pemisahan juga bertujuan agar proses identifikasi berlangsung lebih cepat.
Berdasarkan laporan staf Konjen RI Jeddah yang terlibat langsung dalam proses identifikasi korban, kontainer-kontainer berukuran 40 kaki itu dimodifikasi sedemikian rupa agar layak digunakan untuk penyimpanan jenazah.
Kontainer dilengkapi pendingin udara dengan suhu yang biasa digunakan di dalam ruangan penyimpanan jenazah. Jenazah di dalam kontainer diletakkan ke dalam rak-rak bertingkat dengan kuantitas jenazah beragam.
“Satu kontainer berisi tidak kurang dari 50 sampai 100 jenazah,” ujar Dharmakirty.
Mengenai lokasi empat kontainer jenazah yang dibawa ke Jeddah, dia menyatakan, Pemerintah Arab Saudi meminta seluruh konsuler yang ada di negara tersebut untuk merahasiakannya.
Selain guna mendukung proses identifikasi yang lebih cepat, Pemerintah Arab Saudi tak ingin ada kegaduhan yang ditimbulkan akibat dampak pemindahan jenazah-jenazah korban insiden Mina. Kendati demikian, Dharmakirty melanjutkan, staf KJRI Jeddah sudah mengirimkan sejumlah staf yang akan bertugas membantu proses identifikasi korban.