Kamis 01 Oct 2015 12:09 WIB

Sepak Bola, Alat Propaganda Rezim Komunis Masa Lalu

CSKA Moskow klub yang awal berdirinya dikuasai oleh tentara Uni Sovyet
Foto: deviantart
CSKA Moskow klub yang awal berdirinya dikuasai oleh tentara Uni Sovyet

Oleh: Muhammad Iqbal

Redaktur Republika

Setiap 30 September, kita mengenang peristiwa sejarah yang begitu lekat dalam ingatan yaitu G-30 S/PKI.  Sebuah tragedi pada malam 30 September 1965 sampai 1 Oktober 1965.  Ketika itu, tujuh perwira tinggi militer Indonesia serta sejumlah orang lainnya dibunuh oleh anggota Partai Komunis Indonesia.  

Berbagai isu dan fakta sejarah menyertai G-30 S/PKI.  Dan sampai sekarang, publik masih terombang-ambing dengan kebenaran sejarah yang disebarkan pada pemerintaha Orde Baru itu. Wallahu'alam.   

Terlepas dari peristiwa G-30 S/PKI, komunisme yang menjadi ideologi PKI maupun gerakan-gerakan lain di dunia ternyata bersinggungan erat dengan sepak bola dan bermula dari Uni Sovyet.

Perseteruan klub pemerintah dan oposisi

Sesungguhnya, secara teori, sepak bola dan komunisme tidak dapat bercampur.  Sebab para pemimpin komunis kadung mengidentikkan sepak bola dengan frasa borjuis dan antirevolusioner.  

Namun tatkala Vladimir Lenin dan partainya Blosheviks mengambil alih Uni Sovyet, mereka menyadari melarang sepak bola akan berpengaruh pada dukungan yang mereka peroleh dari publik.

Untuk itu, sebagaimana aspek kehidupan lain, mereka berusaha mengontrolnya.  Dilansir New Histories, Kamis (1/10), pada pertengahan 1920, di Sovyet terdapat empat klub kuat yang berbasis di Moskow.  Kesamaannya, mereka dikontrol oleh organ negara.  

Lokomotiv Moskow (dikendalikan Kementerian Perkeretaapian), Torpedo Moskow (dikuasai ZIL, BUMN pembuat mobil), CDKA Moskow (dikendalikan tentara) serta Dynamo Moskow (dikuasai KGB).  Kepala KGB Lavrenty Beria-- juga dikenal sebagai antek Joseph Stalin yang paling ditakui--merupakan fan sepak bola.  Dia juga diketahui sebagai mantan pemain amatir.  

Pada 1934, sebuah klub kecil Presnya Moskow, mengubah nama menjadi Spartak Moskow.  Nama itu berkorelasi dengan budak pemberontak Spartacus.  Spartak Moskow dipimpin Nikolai Starostin, bekas atlet yang juga menjadi kapten tim sepak bola dan hoki es Uni Sovyet.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement