Kamis 01 Oct 2015 13:28 WIB

Soekarwo: Mengganti Pancasila Maka Musuh NKRI

Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kiri).
Foto: Antara
Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan bahwa siapa saja yang menjadi penentang dan berkeinginan mengganti Pancasila maka menjadi musuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Siapapun yang tidak sependapat dan mengganti Pancasila sebagai dasar idelogi bangsa maka musuh NKRI," ujarnya ketika ditemui usai menjadi inspektur upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (1/10).

Ia menjelaskan bahwa empat pilar itu adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia, komitmen tentang keempat pilar tersebut selesai dan tidak ada yang perlu diperdebatkan kembali oleh pihak manapun. "Empat pilar itu sudah tak bisa dipisahkan dan diikuti oleh seluruh pihak, khususnya masyarakat Indonesia," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Mantan Sekdaprov itu juga mengingatkan bahwa rakyat Indonesia tidak boleh lupa bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia.

Sebagai dasar negara, lanjut dia, Pancasila sangat menjunjung kebersamaan musyawarah untuk mufakat agar lebih di kedepankan lagi sebagai upaya meminimalkan terjadinya gesekan dan konflik.

Sementara itu, pada upacara yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, Gubernur Jatim bertindak sebagai inspektur upacara dengan AKBP Andy Arisandi yang sehari-harinya berdinas di subdirektorat narkoba Polda Jatim sebagai komandan upacara.

Hadir juga Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Sumardi, beserta sejumlah pejabat yang tergabung dalam Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).

Pada kesempatan tersebut, inspektur upacara membacakan lima butir Pancasila yang diikuti serentak oleh sekitar 1.000 peserta upacara, serta Wakil Ketua DPRD Jatim Kusnadi yang berkesempatan membacakan ikrar Kesaktian Pancasila.

Di lokasi upacara juga terpasang tujuh gambar Pahlawan Revolusi, yakni Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Letjen (Anumerta) S. Parman, Letjen (Anumerta) Haryono, Letjen (Anumerta) Soeprapto, Mayjen (Anumerta) Soetoyo, Mayjen (Anumerta) Panjaitan, dan Kapten (Anumerta) Piere Tandean.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement