REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator bantuan hukum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Julius Ibrani menegaskan ada aktor lain selain Kepala Desa dalam pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil. Menurut Julius, pembantaian aktivis di Lumajang itu begitu kompleks dan melibatkan banyak pihak.
"Diduga memang banyak pihak yang ikut terlibat selain Kepala Desa," kata Julius kepada Republika.co.id,Kamis (1/10).
Julius mendesak Kepolisian juga menetapkan tersangka dari perusahaan tambang di desa tersebut. Menurutnya, ada skenario besar di balik kasus ini, yakni melancarkan usaha pertambangan di sana.
"Kenapa dari perusahaan swasta itu tidak diusut dan dijadikan tersangka," tanyanya.
Ia menambahkan, bila Kepolisian memiliki independensi seharusnya cepat dalam menindak dan menghukum pelaku tanpa mengelabui masyarakat. Para pelaku yang terlibat dalam pembunuhan tidak bisa bila hanya dikenakan pasal yang tak berkaitan dengan pasal pembunuhan.
Sebelumnya aktivis lingkungan Salim Kancil dibunuh dengan keji di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jatim. Sebanyak 23 tersangka telah dtangkap oleh Mapolda Jatim. Terakhir, polisi menetapkan Har, kepala Desa Selok Awar-Awar sebagai aktor intelektual di balik pembantaian Salim Kancil.