REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak mengutuk kezaliman Israel di wilayah yang diduduki mereka, penistaan terhadap Masjid al Aqsa, dan penangkapan terhadap para warga Palestina. Malaysia meminta tegas Israel menyudahi ketidakadilan terhadap rakyat Palestina.
Perdana Menteri, dalam pidato yang disampaikan di Markas Besar PBB, New York, Kamis (1/10) juga mengutuk aksi terorisme yang dilakukan para militan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kekecewaan dan kemarahan yang dirasakan rakyat Palestina, turut dirasai umat Islam di seluruh dunia. Jika dunia terus tidak ambil peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina, kita berisiko menghadapai malapetaka kembali di tanah Palestina," tegas Najib dalam pidatonya, dilansir Bernama, Jumat (2/10).
"Kita gagal mendukung hak untuk menentukan nasib sendiri, yang menjadi asas dan dasar hadirnya PBB untuk dunia," kata Najib.
Dalam hal ini, Najib merespons peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa di Baitulmaqdis dan serangan terhadap jemaah Masjid. Najib menyebut Israel menggunakan kuasanya secara paksa untuk menguasai tempat ketiga paling suci dalam Islam.
"Sudah menjadi kewajiban Israel untuk memudahkan umat Islam dari seluruh dunia menziarahi tempat tersebut. Ini merupakan impian dan doa setiap umat Islam untuk mengunjunginya sekurang-kurangnya sekali dalam hayat mereka," katanya.