REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mendukung serangan udara Rusia terhadap kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Iran menggambarkannya sebagai langkah untuk memecahkan krisis di wilayah tersebut.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan mendukung langkah yang dilakukan Rusia terhadap ISIS di Suriah karena berdasarkan permintaan resmi dari pemerintah Suriah.
"Iran melihat operasi militer Rusia terhadap kelompok teroris bersenjata di Suriah sebagai langkah dalam memerangi terorisme. Ini sejalan dengan menyelesaikan krisis yang berlangsung di kawasan itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Marzieh Afkham seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (2/10).
Afkham menambahkan, perlawanan nyata dan menyeluruh terhadap terorisme sangat diperlukan karena dapat mengancam perdamaian maupun stabilitas regional dan global. Iran sekutu regional utama pemerintah Suriah, Bashar al-Assad telah memberikan dukungan keuangan dan militer, termasuk penasihat militer.
Rusia pertama kali meluncurkan serangan udara pertama di provinsi Suriah yang dikuasai ISIS seperti Homs dan Hama, Rabu (30/9). Kemudian, Rusia kembali melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah, Kamis (1/10). Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara menekan markas ISIS di Idlib, Hama, dan Homs.
Pesawat Sukhoi-24M dan Sukhoi-25 telah menerbangkan delapan sorti, menyerang gudang amunisi di dekat Idlib, dan pusat komando ISIS di dekat Hama. Dilaporkan serangan tersebut telah menghancurkan sebuah fasilitas yang terletak di utara Homs.