REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kajian Strategis Islam (MABDA) yang berpusat di Yordania merangkum 500 orang Muslim paling berpengaruh di dunia. Salah satu diantaranya adalah penulis muslimah ternama asal Indonesia Helvy Tiana Rosa yang ada diurutan 165.
Helvy mengaku tidak terlalu terkesan dengan masuknya ia dalam daftar tersebut. Menurutnya, ia hanya ingin berkarya sebaik mungkin bukan untuk mencari kepopuleran semata. "Saya biasa aja karena kita kerja itu biar Allah saja yang menilai," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (2/10).
Penulis kelahiran Medan, 2 April 1970 itu mengungkapkan dirinya sudah pernah tujuh kali masuk dalam daftar nama tersebut. Sehingga dirinya merasa tidak aneh dengan kembali masuknya dalam daftar tersebut.
Selain itu, adik Helvy yang juga penulis, Asma Nadia mengikuti jejak kakaknya menjadi salah satu dari 500 Muslim berpengaruh."Saya sudah masuk daftar itu sejak 2009, jadi sudah tujuh kali. Sedangkan Asma baru empat kali," ujar Helvy menerangkan.
Ke depan, Helvy berencana meluncurkan film hasil adaptasi dari bukunya yang berjudul 'Ketika Mas Gagah Pergi'. Film tersebut merupakan adaptasi dari sebuah novel terbaiknya yang diterbitkan pertama kali tahun 1997.
Helvy yang juga berperan sebagai produser ini mengaku dana dalam pembuatan film 'Ketika Mas Gagah Pergi' adalah hasil dari sumbangan berbagai elemen masyarakat atau 'Crowdfunding'."Saya selalu ingin membuat karya yang beda dari orang lain, makanya saya buatlah film ini," ujarnya.